Selasa, 12 Maret 2019
Lembaran indah yang penuh kisah telah ku ciptakan,
perjalanan tanpa henti, berfikir dan bertindak, bahkan aku sempat melupakan dari mana aku mengawali semua yang terjadi, sehingga di ujung hari kepalaku pusing memikirkan cara bagaimana mengakhiri, dan setelah kebingungan berlalu aku menemukan banyak yang terlewatkan, banyak yang tertunda dan tak ada yang terselesaikan, beberapa dari jalan ini tak berbatu, tapi yang tak berbatu membuat kakiku sulit berjalan di jalan berbatu, aku mengindahkan kenyamanan, aku tak butuh kesulitan, bukan karna aku mampu, tapi aku tak tau kalau satu saat kesulutan pun akan menjadi bagian paling penting untuk berkembangya pribadi yang aku harapkan.
Hidup terasa sangat tidak adil, membiarkan aku berjuang sendiri dan mendapatkan hasil yang tidak memuaskan, berapa lama aku telah bertaruh untuk mengabdikan hidupku kepada setiap peraturan dengan menggantungkan harapan tertinggi kepada sesuatu yang tidak jelas digambarkan.
Tak peduli seberapa tangguh mentalmu, seberapa kuat fisikmu, tak bisa merubah kenyataan bahwa engkau harus mengalami titik ter rendah dalam hidup.
Sebenarnya apa yang dijanjikan oleh takdir terhadapku? dan apa yang harus ku tanggung sebelum lepas dari situasi ini?
Aku berlari dan mengejar tapi tak ada kemungkinan terlihat untuk kuraih, aku bertahan bersama kenyataan yang menyudutkan, haruskah aku mencari sesuatu yang baru untuk ku kejar?
Setidaknya rangkaian kalimat ini menjadi saksi seberapa jauh aku jatuh dan tersesat.
Hingga hari itu datang entah kapan akan kudaki jurang ini perlahan bersama beberapa tetes harapan yang masih bersamaku.
Ya aku mengeluh,,
perjalanan tanpa henti, berfikir dan bertindak, bahkan aku sempat melupakan dari mana aku mengawali semua yang terjadi, sehingga di ujung hari kepalaku pusing memikirkan cara bagaimana mengakhiri, dan setelah kebingungan berlalu aku menemukan banyak yang terlewatkan, banyak yang tertunda dan tak ada yang terselesaikan, beberapa dari jalan ini tak berbatu, tapi yang tak berbatu membuat kakiku sulit berjalan di jalan berbatu, aku mengindahkan kenyamanan, aku tak butuh kesulitan, bukan karna aku mampu, tapi aku tak tau kalau satu saat kesulutan pun akan menjadi bagian paling penting untuk berkembangya pribadi yang aku harapkan.
Saat ini aku terbangun, membuka mata sejenak dari mimpi indah yang selama ini ku kejar habis habisan, saking habisnya tak ada lagi yang tersisa, sekarang hanya aku dan kenyataan, jelas dan tampak detail hidup seperti apa yang sedang aku jalani, apakah aku harus kembali bermimpi untuk lari dari kenyataan? atau haruskah aku menanggung hasil dari apa yang telah ku perbuat.
Tak peduli seberapa tangguh mentalmu, seberapa kuat fisikmu, tak bisa merubah kenyataan bahwa engkau harus mengalami titik ter rendah dalam hidup.
Sebenarnya apa yang dijanjikan oleh takdir terhadapku? dan apa yang harus ku tanggung sebelum lepas dari situasi ini?
Aku berlari dan mengejar tapi tak ada kemungkinan terlihat untuk kuraih, aku bertahan bersama kenyataan yang menyudutkan, haruskah aku mencari sesuatu yang baru untuk ku kejar?
Setidaknya rangkaian kalimat ini menjadi saksi seberapa jauh aku jatuh dan tersesat.
Hingga hari itu datang entah kapan akan kudaki jurang ini perlahan bersama beberapa tetes harapan yang masih bersamaku.
Ya aku mengeluh,,