baiklah,, kali ini tmtang keadaan di mana seorang laki-laki harus bertanggung jawab atas diri sendiri atau orang yang dikasihi,,
meletakkan cinta lebih tinggi dari kita hanya akan membuat beban yang sangat mengganggu,,
sedangkan meletakkan cinta di bawah kaki,, meciptakan cinta yang bersifat aib,, tidak indah tapi menjijikkan..
apakah anda yang membaca tulisan ini pernah mengalami yang namanya perceraian..??
oke,, sebelumnya Mich akan mengatakan satu hal,,
dalam kehidupan ini setiap manusia memiliki keterbatasan yang dibuat oleh manusia itu sendiri,, dalam hal ini mengenai perasaan,,
marah,, kecewa,, sedih,, bahagia,, cinta,,
anda tau maksud saya,,
ya benar,, manusia mampu untuk mengalihkan atau menghilangkan perasaan yang pada saat itu dialami,,
tapi taukah anda bahwa sebagai manusia kita tidak bisa menenentukan perasaan apa yang boleh atau tidak boleh kita rasakan,,
pernah tidak anda memprotes hal seperti itu,,??
tentu saja tidak,, karena manusia mewajarkan itu,,
dan itu merupakan salah satu letak keterbatasan manusia versi Mich 0304..
dengan keterbatasan itu kita tidak pernah tau kapan dan dimana kita akan bertemu rasa cinta dan yang namanya bosan,, ☺ mich yakin anda mengenal betul poin yang satu ini,,
oke,, dalam satu ikatan emosional hal ini umumya terjadi,,
bagaimana dengan yang sudah menikah,,??
hahaha
fokus tentang rasa bosan,,
tidak cocok,, salah paham,, kurang nyaman,, beda prinsip,,
macam-macam alasan yang bisa kita jadikan sebagai dasar untuk membela sebuah kebosanan,,
aneh memang,, :D
tapi dalam situasi ini keanehan itu tidak akan terasa sama sekali,,
mengherankan bukan,,?? hah
ada baiknya kita tinggalkan dulu soal kebosanan karena selanjutnya ada hal yang lebih mengerikan dibanding video tutorial cara bernafas di youtube,,
tidak ada yang sempurna dari hanya sekedar mencintai,,
maaf mblo,,
memang mencintai merupakan hal yang menyenangkan dan mendatangkan kegembiraan,, tapi dicintai terutama oleh orang yang kita cintai adalah bentuk sempurna dari cinta itu sediri,,
setiap perkataan,, setiap perbuatan akan berbuah manis pada titik ini,, dan kita akan berusaha memainkan "peran" sebaik-baikya untuk menikmati setiap kesempatan dan kemungkinan yang terjadi dalam ikatan ini,, Mich meletakkan tanda kutip pada kata peran karena jelas di sini kita tidak menjadi diri sendiri,,
dia mau seperti apa aku jadi seperti itu,, begitu sebaliknya,,
pertanyaanya adalah,, di mana letak kepuasan dari situasi ini,,??
benar sekali,, kita hanyalah manusia,, puas itu berada jauh dari pandangan batin,, setiap individu pasti sadar betul akan hal itu,,
tapi seolah olah tidak peduli,, semua tetap pada posisi mencari dan mencari hingga ke celah yang sulit sekalipun,, dan hasilnya selalu sama,, kepuasan tidak ada di situ,,
maka yang terjadi adalah perlahan salah satu berusaha keluar dari peran yang sedang dimainkan,, berbagai cara demi medapatkan panggung baru,, bagi yang kurang beruntung terjadilah yang disebut perceraian,,
ironis,,
percaya atau tidak,, itu adalah siklus,,
akan terus terjadi sampai pada situasi khususnya laki-laki yang siap mengambil keputusan kepada siapa dirinya membuktikan kemampuannya untuk menjadi seorang pemimpin dan menjadikan pasanganya sebagai tokoh utama dalam cerita hidupnya,, pada saat seorang pria bertemu dengan cintanya,, pada saat itu dia tidak berdiri di bawah atau di atas perasaan cinta,, tapi dengan tulus cinta itu diletakkan berada tepat di depan mata dan tetap berada di sana hingga cinta itu mengarahkan langkah selanjutnya,,
kedengaranya lebih bijak,,
tapi adakah yang seperti itu,,
jawabanya adalah,,
Ada,,
meletakkan cinta lebih tinggi dari kita hanya akan membuat beban yang sangat mengganggu,,
sedangkan meletakkan cinta di bawah kaki,, meciptakan cinta yang bersifat aib,, tidak indah tapi menjijikkan..
apakah anda yang membaca tulisan ini pernah mengalami yang namanya perceraian..??
oke,, sebelumnya Mich akan mengatakan satu hal,,
dalam kehidupan ini setiap manusia memiliki keterbatasan yang dibuat oleh manusia itu sendiri,, dalam hal ini mengenai perasaan,,
marah,, kecewa,, sedih,, bahagia,, cinta,,
anda tau maksud saya,,
ya benar,, manusia mampu untuk mengalihkan atau menghilangkan perasaan yang pada saat itu dialami,,
tapi taukah anda bahwa sebagai manusia kita tidak bisa menenentukan perasaan apa yang boleh atau tidak boleh kita rasakan,,
pernah tidak anda memprotes hal seperti itu,,??
tentu saja tidak,, karena manusia mewajarkan itu,,
dan itu merupakan salah satu letak keterbatasan manusia versi Mich 0304..
dengan keterbatasan itu kita tidak pernah tau kapan dan dimana kita akan bertemu rasa cinta dan yang namanya bosan,, ☺ mich yakin anda mengenal betul poin yang satu ini,,
oke,, dalam satu ikatan emosional hal ini umumya terjadi,,
bagaimana dengan yang sudah menikah,,??
hahaha
fokus tentang rasa bosan,,
tidak cocok,, salah paham,, kurang nyaman,, beda prinsip,,
macam-macam alasan yang bisa kita jadikan sebagai dasar untuk membela sebuah kebosanan,,
aneh memang,, :D
tapi dalam situasi ini keanehan itu tidak akan terasa sama sekali,,
mengherankan bukan,,?? hah
ada baiknya kita tinggalkan dulu soal kebosanan karena selanjutnya ada hal yang lebih mengerikan dibanding video tutorial cara bernafas di youtube,,
tidak ada yang sempurna dari hanya sekedar mencintai,,
maaf mblo,,
memang mencintai merupakan hal yang menyenangkan dan mendatangkan kegembiraan,, tapi dicintai terutama oleh orang yang kita cintai adalah bentuk sempurna dari cinta itu sediri,,
setiap perkataan,, setiap perbuatan akan berbuah manis pada titik ini,, dan kita akan berusaha memainkan "peran" sebaik-baikya untuk menikmati setiap kesempatan dan kemungkinan yang terjadi dalam ikatan ini,, Mich meletakkan tanda kutip pada kata peran karena jelas di sini kita tidak menjadi diri sendiri,,
dia mau seperti apa aku jadi seperti itu,, begitu sebaliknya,,
pertanyaanya adalah,, di mana letak kepuasan dari situasi ini,,??
benar sekali,, kita hanyalah manusia,, puas itu berada jauh dari pandangan batin,, setiap individu pasti sadar betul akan hal itu,,
tapi seolah olah tidak peduli,, semua tetap pada posisi mencari dan mencari hingga ke celah yang sulit sekalipun,, dan hasilnya selalu sama,, kepuasan tidak ada di situ,,
maka yang terjadi adalah perlahan salah satu berusaha keluar dari peran yang sedang dimainkan,, berbagai cara demi medapatkan panggung baru,, bagi yang kurang beruntung terjadilah yang disebut perceraian,,
ironis,,
percaya atau tidak,, itu adalah siklus,,
akan terus terjadi sampai pada situasi khususnya laki-laki yang siap mengambil keputusan kepada siapa dirinya membuktikan kemampuannya untuk menjadi seorang pemimpin dan menjadikan pasanganya sebagai tokoh utama dalam cerita hidupnya,, pada saat seorang pria bertemu dengan cintanya,, pada saat itu dia tidak berdiri di bawah atau di atas perasaan cinta,, tapi dengan tulus cinta itu diletakkan berada tepat di depan mata dan tetap berada di sana hingga cinta itu mengarahkan langkah selanjutnya,,
kedengaranya lebih bijak,,
tapi adakah yang seperti itu,,
jawabanya adalah,,
Ada,,