laporan KKN UNIMA gelombang ke III 2010 SITARO - BUHIAS

 


         BAB. I.  PENDAHULUAN
         LATAR BELAKANG 
Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus,sekaligus sebagai proses pembelajaran,serta mengabdi kepada masyarakat yang sedang membangun dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi. KKN dlaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot pendidikan pada mahasiswa untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.
              Kuliah kerja nyata (KKN) dilaksanakan di masyarakat luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, agama, serta seni, untuk melaksanakan pembangunan yang makin meningkat, serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara landasan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan untuk diaplikaskan dalam kehidupan masyarakat nyata.
Bagi mahasiswa, kegiatan KKN merupakan pengalaman belajar baru yang tidak diperoleh dalam kampus. Dengan selesainya KKN mahasiswa diharapkan telah memeiliki kemampuan dan kesadaran baru tentang bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.











BAB. II. PERSIAPAN


II.1. SEJARAH SINGKAT


          Kampung Buhias sebagai daerah pulau, memilki sejarahnya tersendiri, namun karena belum adanya dokumentasi yang pasti sehingga sejarah kampung tersebut, menimbulkan banyak versi. Sumber yang terbanyak mengatakan bahwa kampung Buhias diberi nama buhias berdasarkan bahasa tradisional makalehiase yang berarti menakutkan. Kampung buhias pertamakali di tingali oleh seorang nelayan yang mencari ikan di sekitar pulau buhias yang pada awalnya nelayan tersebut hanya bermaksud tinggal untuk sementara waktu, amun karena letak nya yang strategis, maka nelayan tersebut mendirikan tempat tinggal untuk menetap. Seiring berjalannya waktu, maka semakin banyak orang yang mulai datang dan menetap di pulau buhias. Dan dalam kehidupan masyarakat pada waktu itu, tidak ada seorangpun yang berani mengenakkan pakaian berwarna merah karena apabila ada yang memakai pakaian berwarna merah, maka orang tersebut akan mati. Sehingga oleh masyarakat setempat pada waktu itu menyebut pulau buhias sebagai tempat yang menakutkan (makalehiase) dan oleh masyarakat pada saat ini mengenal tempat ini dengan nama buhias.
Dari sumbr-sumber cerita sejarah tersebut, tidak ada yang tahu siapa nama nelayan yang pertama kali tinggal di pulau buhias.












II.2. ANALISIS SITUASI
                                                                                   
Kampung buhias adalah kampung yang terletak di daerah pesisir pantai plau buhias. Lingkungan  kampung masih hijaudan asri, dengan jalan setapak se lebar kurang ebih 2m. tidak ada sawah di kampung ini yang terlihat kebanyakan hanyalah neayan.

Pemandangan dari pantai kampung Buhias.
Kampong Buhias dilihat dari puncak  menara gereja PISGA Matole.
Mahasiswa bersama pemuda di daerah pantai kampung Buhias


Karena letak kampug Buhias berada di tepi pantai, tidak heran udara di kampug tersebut terasa sedikit lebih panas dibandingkan dengan daerah kampus UNIMA sehingga mahasiswa perlu beradaptasi dengan lingkungan udara kampung Buhias dengan keadaan tersebut, tidak heran di tepi pantai atau di bagian belakang rumah warga, banyak terdapat ‘dego-dego’ (tempat duduk dan berbaring).
 Akan tetapi sekalipun udaranya cukup panas, jumlah pohon masih tergolong banyak sehingga berkesan sejuk. Di kampung ini juga banyak orang yang beternak babi selain itu juga ada masyarakat yang beternak hewan lain.

Di beberapa tempat di kampung Buhias terdapat hutan bakau.

Air di kampung ini bisa dikatkan sulit. Mayoritas air yang dipakai oleh masyarakat berasal dari air hjuan. Sehingga di setiap rumah terdapat bak penampungan air hujan yang cukup besar untuk menjaga kemungkinan akan adanya musim kemarau. Generasi muda di kampung Buhias cukup banyak, sebagian besar masih di bangku pendidikan.
Hal itu mancerminkan masyarakat yang sudah faham akan pentingnya pendidikan, tapi ada juga sebagian kaum muda lbih memiih untuk mencari uang daripada sekolah.
Kebersihan lingkungan di kampung Buhias cukup baik. Rutinitas penduduk umumnya kaum pria adlah nelayan, sedangkan wanita  sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang memperhatikan kebersihan lingkungan. Factor lain yang mempengaruhi kebersihan adalah pendidikan penduduk yang relative tinggi sehingga ada pengetahuan dalam menjaga lingkungan.

                                              

II.3. SASARAN

A.    SASARAN OBJEK

Berdasarkan permasalahan di atas, yang menjadi sasaran objek dalam kegiatan KKN ini yaitu lingkungan pemukiman dan lingkungan kampung pada umumnya.

B.     SASARAN SUBJEK

Adapun sasaran subjek dalam program KKN ini yaitu masyarakat secara umum khususnya masyarakat yang ada di Kampung Buhias

C.    SASARAN PROGRAM

Sasaran program dalam kegiatan KKN ini adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendayagunaan potensi Kampung serta pentingnya memelihara lngkungan hidup.


Lingkungan jalan kampung Buhias terlihat rapi.







II.4. MAHASISWA DAN DOSEN PEMBMBING LAPANGAN

A.    MAHASISWA KKN
       Mahasiswa yang mengikut KKN gelombangan ke 111 2010 di kampung Buhias yaitu  :
·         Refly Walansa-05 310 099
pendidikan bahasa inggris-FBS-semester X
·         Jolnius Tamarol- 07 311 204
Pendidikan olah raga-FIK-Semester VI
·         Mikhael Jamis- 07 311 911
Pendidikan bahasa indonesa-FBS-semester VI
·         Reynold Rawung-
Pendidikan bahasa Indonesia-FBS-Semester X
·         Stenly Mokorowu- 06 311 286
Penddikan ekonomi-FEKON-Semester VIII
·         Nevi Londonaung- 07 311 413
Pendidikan biologi-FMIPA-Semester VI
·         Frisnawati Manahampi- 07 311 451
Pendidikan biologi-FMIPA-Semester VI
·         Christin Dame- 07 311 452
Pendidikan biologi-FMIPA- Semester VI

B.     DOSEN PEMBIMBING
Adapun dosen yang menjadi pembimbing lapangan mahasiswa KKN wilayah Siau Tagulandang Biaro (SITSRO) yaitu:

·         Dr. M. Berhimpong M.kes

·         Jemy Sengkey S.pd, M.pd




       BAB. III. PELAKSANAAN

III.1. SOSALISASI PROGRAM KKN


Sebelum kegiatan-kegiatan inti dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan sosialisasi dengan aparat pemerintah kampung, ketua-ketua lindongan, dan tokoh-tokoh masyarakat kampung lokasi KKN. Hal ini bertujuan untuk yampaikan menmaksud kedatangan mahasiswa KKN ke kampung tersebut.
Sosialisasi pertama diadakan pada hari Jumat 09 juli 2010. Bersama ketua Majelis Tua-tua Kampung (MTK) yang pada waktu itu secara langsung menangani masalah tempat tinggal masng-masing kami, karena bertepatan adanya kepentingan di luar kampung yang menuntut kehadiran kepala dan sekertaris kampung. Ketua MTK selaku ketua salah satu jemaat di kampung  Buhias bersedia untuk memfasilitasi sosialisasi mahasiswa KKN UNIMA gelombang III 2010, mewakili pemerinah kampung. Setelah perbincangan dengan bapak ketua MTK disepakati bahwa untuk sosalisasi  lanjutan yang akan dihadiri oleh kepala kampung serta tokoh-tokoh masyarakat akan diadakan pada hari Sabtu 10 juli 2010.
Sosialisasi program mahasiswa KKN bersama tokoh-tokoh masyarakat dib alai kampung Buhias.












Pada hari Sabtu 10 jul 2010 dengan mendatangi balai kampung Buhias Mahasiswa melanjutkan sosialsasi bersama kepala dan sekertaris kampung untuk menginformasikan bahwa kampung tersebut adalah salah satu kampung yang telah membuat surat rekomendasi permintaan Mahasiswa KKN UNIMA gelombang  III 2010. Dan oleh UNIMA, salah satu kelompok KKN telah ditempatkan di Kampung tersebut. Setelah perbincangan dengan Kepala Kampung dan Sekertaris Kampung, di sepakati program pembangunan yang akan di adakan di Kampung Buhias adalah:



1.      Pembuatan tugu selamat datang
2.      Pembuatan batas-batas lindongan
3.      Pembuatan kotak sampah




Juga disimpulkan untuk pelaksanaan program serta rapat Mahasiswa KKN seterusnya akan diadakan di Balai Kampung, yang oleh bapak SEKKAM (Sekertars Kampung) yang telah memberi kepercayaan kepada mahasiswa untuk menjadikan balai Kampung sebagai POSKO.













Pembersihan jalan kampung bersama Bapak sekertaris kampung Buhias.


Pada har Senin 12 jul 2010 oleh Mahasiswa KKN dilaksanakan pembersihan jalan Kampung sekaligus sosialisasi dengan warga masyarakat Kampung Buhias. Pada hari minggu, melalui ibadah mnggu jemaat PISGA Matole di gedung Gereja Mahasiswa KKN UNIMA Gelombang III 2010 memperkenalkan diri di hadapan forum jemaat, serta menjelaskan  maksud kedatangannya ke Kampung Buhias. Warga masyarakat sangat terbuka menerma kedatangan Mahasiswa, mereka menyambut dengan antusias disertai dengan sikap yang ramah sehingga dengan kondsi masyarakat sepert itu diharapkan kedepannya akan sangat membantu pelaksanaan program-program KKN.














bersama Mahasiswa dan tokoh-tokoh jemaat PISGA Matole kampung Buhias setelah sosialisasi.




Mahasiswa megadakan ibadah tasik bersama pemuda dan remaja kampong Buhias.







III.2. TUJUAN

A.    TUJUAN UMUM


Adapun tujuan umum kegiatan KKN mahasiswa UNIMA gelomang III 2010 di kampung Buhias yaitu:

1.      Membantu masyarakat dalam pembangunan khususnya daerah calon ibukota kecamatan.
2.      Meningkatkan kepedulian  masyarakat terhadap lingkungan sekitar


B.     TUJUAN KHUSUS

Membangun “gapura” di kampung Buhias.















III.3. TARGET

Adapun yang menjadi target dari program KKN mahasiswa UNIMA Gelombang III 2010 di kampung Buhias yaitu:




-          Masyarakat
Program kerja mahasiswa yang memiliki nilai tambah kepada masyarakat pada umumnya.

-          Pendidikan
Program kerja mahasiswa yang mengapresiasikan teori yang di peroleh dikampus senhingga menjadi pengaruh positif dalam lingkungan pendidikan, terlebih khusus lingkungan sekolah.

-          Agama
program kerja mahasiswa yang melibatkan diri dalam bidang kerohanian pada ruang lingkup masyarakat.









III.4. PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH          KEGIATAN


             WAKTU

      DESKRIPSI KEGIATAN
-          minggu pertama sampai minggu kedua



-          minggu ketiga sampai minggu kelima




-          inggu ketiga sampai minggu ke delapan
-          sosialisasi program KKN
-          analisa situasi dan kebutuhan masyarakat
-          perencanaan program kerja

-          penggalangan dana
-          persiapan pengadaan bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk pembangunan gapura


-          pembangunan gapura
-          sosialisasi hasil program
-          peresmian gapura
-          penutupan program KKN di kampung Buhias
A.    SUSUNAN RANCANGAN PROGRAM.


























B.     DESKRIPSI AKAN LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN YANG  DILAKSANAKAN.

Minggu pertama di kampung buhias diagendakan untuk kegiatan perkenalan serta kunjungan ke rumah-rumah warga. Selama kunjungan tersebut diadakan sosialisasi program-program KKN, dengan harapan warga setempat bisa memberkan informasi tentang kebutuhan kampung khususnya dalam pembangunan kampung buhias serta informasi tentang penggalangan dana yang efektif sebagai dasar untuk menjalankan program, diharapkan semua informasi tersebut membantu kelancaran program KKN       
Minggu ke dua dan seterusnya mahasiswa memfokuskan diri ke program penggalangan dana serta pelaksanaan program.

-          Kegiatan mahasiswa KKN di SMP dan SMK Buhias

Berdasarkan target program mahasiswa KKN UNIMA, mahasiswa membantu pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS) di SMP N II SITIMSEL.
Dalam program sosialisasi, mahasiswa membantu guru-guru memberikan materi MOS pada siswa SMP.
















Selain membantu pelaksanaan MOS di SMP N II SITIMSEL, mahasiswa juga membantu pelaksanaan MOS di SMK KELAUTAN SITIMSEL



    Mahasiswa juga memberikan materi MOS kepeda siswa SMK.











III.5. PENGGALANGAN DANA


Target prioritas pencapaian program di Kampung buhias adalah pembangunan tugu selamat datang. Dengan anggaran yang ada berdasarkan hasil rapat kordinasi Mahasiswa KKN yang dilaksanakan pada hari senin 19 juli 2010 ditetapkan bahwa untuk penyelesaian program-program yang ada, akan disesuaikan dengan periode masa KKN, kemudian hasil rapat tersebut secara langsung di sampaikan kepada Bapak Sekertaris Kampung selaku Kakak Pembina lapangan mahasiswa KKN yang ada di Kampung Buhias. Oleh belau, di informaskan kepada Mahasiswa, bahwa dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke 65 maka untuk pelaksanaan upacara bendera, akan dilaksanakan di Kampung Buhias dan akan dihadiri oleh Bapak Camat Siau Timur Selatan (SITIMSEL), beranjak dari hal tersebut, Bapak SEKKAM mengusulkan bahwa untuk pembangunan tugu selamat dating, akan diadakan peresmian dan untuk peresmiannya, ada baiknya bila memanfaatkan momen tersebut juga secara resmi meminta bapak Camat sebagai yang meresmikan, usulan tersebut ditanggapi dengan baik oleh Mahasiswa. Adalah suatu kebanggaan bagi Mahasiswa KKN serta adanya motifas ekstra  dari bapak SEKKAM, berdasarkan keputusan bersama mahasiswa dalam rapat, disimpulkan bahwa khusus untuk pembuatan tugu selamat datang, untuk penyelesaiannya ditargetkan sebelum 17 agustus 2010. Sehingga dari Mahasiswa berupaya semaksimal mungkin  dalam upaya penggalangan dana yang di laksanakan dengan bantuan dari anggota masyarakat setempat.

A.    DANA AWAL

Adapun langkah upaya dalam rangka penanggulangan kesiapan sebagai dasar penggalangan dana, maka dari setiap mahasiswa anggota KKN di Kampung Buhias diwajibkan untuk mengumpulkan dana sebesar Rp50.000.





B.     PILIHAN PENDENGAR (PILPEN).

1.      Pengertian.

Pilpen (plhan pendengar) merupakan kegiatan yang melibatkan partisipasi materi dari masyarakat dengan media pengeras suara. Penyumbang berhak memilh lagu untuk diputarkan sebagai bingkisan untuk keluarga atau teman-teman dengan menyebutkan nama keluarga yang akan dbingkskan. Kemudian keluarga / teman-teman yang menerima bngkisan, berkesempatan untuk membalas bingkisan yang ada, dengan mengunjungi studio, tentunya sambil membawa sumbangan materi (uang). Tidak ditetapkan besar materi yang menjadi sumbangan dari tiap-tiap anggota masyarakat.
Menurut informasi, kegiatan tersebut sangat efektif dalam setiap program masyarakat yang pernah dilaksanakan, terlebih dalam upaya penggalangan dana yang pernah diadakan oleh masyarakat pemuda Kampung Buhias.

2.      Tujuan.

Selain sebagai kegiatan penggalangan dana, kegiatan pilpen juga secara tidak langsung mampu mempererat rasa kekeluargaan antar masyarakat dengan interaksi melalui media pengeras suara yang memutarkan lagu-lagu sebagai bngkisan.

3.      Persiapan

Beranjak dari letak geografis kampung yang memanjang, maka di prkirakan untuk pengeras suara tidak mampu untuk menjangkau seluruh daerah pemukiman. Untuk itu kegiatan di laksanakan di dua tempat yaitu di jemaat BATU KARANG Buhias dan jemaat PISGA Matole. Namun kegiatan tersebut tidak dilaksanakan secara serentak.
Kegtan pertama dlaksanakan di jemaat BATU KARANG Buhias.




4.      Pelaksanaan

Pilpen di jemaat BATU KARANG Buhias

A.    Pembuatan Surat Ijin

Oleh ketua / kordinator lapangan bersama Bapaksekkam pada hari……….. menuju ke ibukota kecamatan dalam rangka pembuatan surat ijn. Hari itu juga, pembuatan surat ijin selesai.


B.     Pengadaan Alat-Alat Pendukung

Pada hari kamis 19 juli 2010, oleh mahasiswa mengadakan peminjaman alat-alat pendukung kegiatan, adapun alat alat yang dipnjam adalah:

-          Toa/pengeras suara  yang adalah inventaris pemuda jemaat BATU KARANG Buhias, di pinjam kepada Ibu Mare yang adalah kordinator pemuda jemaat tersebut;
-          Kabel sambungan toa di pnjam dari Ibu kordinator pemuda jemaat BATU KARANG Buhias;
-          Microphone dipinjam di SDN INPRES Buhias;
-          Tape, ampli power,dan speaker di pinjam dari saudara Jimbris Bukide,
-          Generator dipinjam dari saudara Hendrik Araro







C.    Studio

Pada hari jumat 20 juli 2010 oleh kordinator lapangan memberitahukan kepada Mahasiswa anggota KKN bahwa untuk studio pelaksanaan acara pilpen, salah seorang warga masyarakat telah memberikan ijin untuk rumahnya dijadikan studo penggalangan dana kegiatan pilpen. Namun karena adanya sesuatu dan lain hal, maka untuk studio penggalangan dana dialihkan ke balai kampun / posko mahasiswa KKN.

D.    Rincian kegiatan
Juli
2010                                                                                
PEMASUKAN
PENGELUARAN
SALDO
22
Rp. 295 000
Rp. 131 000
Rp.  164 000
23
Rp. 340 000
Rp. 110 000
Rp.  394 000
24
Rp. 150 000
             -
Rp.  544 000
25
Rp. 599 000
Rp.    50 000
Rp.1.093 000
26
Rp. 135  000
             -
Rp.1.228 000
27
            -
Rp. 128 000
Rp.1.100 000
28
Rp. 135 000
             -
Rp.1.235 000
29
Rp.   85 000
Rp.    70 000
Rp.1.250 000
31
              -
Rp.  300 000
Rp.   950 000
Agsts
2010



06
              -
Rp.    33 500
Rp.  916 500
14
              -
Rp.  150 000
Rp.  766 500
15
              -
Rp.  400 000
Rp.  366 500
16
               -
Rp.  100 000
Rp.  266 500
Sept
2010



01
             -
Rp.    50 000
Rp.  216 500




Pilpen di jemaat PISGA Matole

Adapun rincan kegiatan plpen yang di adakan d jemaat BATU KARANG Buhias adalah sebagai berkut:

Setelah dua minggu kegiatan pilpen diadakan di jemaat BATU KARANG Buhias, kegiatan di lanjutkan di jemaat PSGA Matole. Pengembalian alat-alat serta ucapan terimakasih dilakukan oleh Mahasiswa.

A.    Pengadaan Alat-Alat Pendukung

Pada hari sabtu 21 agustus, oleh mahasiswa, di adakan pemnjaman alat-alat pendukung kegiatan, adapun alat alat yang dipnjam adalah:

-          Toa/ pengeras suara dipinjam dari saudara Rivi pontoh;
-          Sound system berupa generator, ampli power dan DVD dipnjam dari saudara Deny Zakawerus;
-          Microphone dipnjam dari saudara Swingli Bawontari;
-          VCD dipinjam dari saudara Hendrik Araro;
-          Kabel di beli oleh mahasiswa.














B.     Studio
Atas kerja sama antara mahasiswa dengan anggota pemuda jemaat serta partisipasi dari keluarga Araro Paningidang bawonte yang memberikan izin rumah mereka untuk dijadikan studio, maka kegiatan pilpen yang diadakan di jemaat PISGA matole menetapkan rumah keluarga tersebut sebagai studio.



C.    Rincian  kegiatan
Agsts
2010
PEMASUKAN
PENGELUARAN
 SALDO
24
Rp. 380 000
Rp.  70 000
Rp. 310 000
5
Rp. 210 000
Rp.  28 000
Rp. 492 000
6
Rp. 130 000
Rp.  58 000
Rp. 564 000
7
Rp.   83 000
Rp. 440 000
Rp. 207 000
1
              -
Rp.   47 500
Rp. 207 000
0



1
              -
Rp.   65 000
Rp.    94 500









              III.6. PEMBANGUNAN GAPURA

Pemmbangunan gapura dilaksanakan setelah selesai kegiatan penggalangan dana. Bahkan untuk pengadaan bahan dasar yang diperlukan, oleh mahasiswa di laksanakan sejalan dengan upaya penggalangan dana.
Mengambil material pasir untuk persiapan pembangunan gapura.
      
Mahasiswa dibantu pemuda dalam usaha pengumpulan material.
Mahasiswa KKN berada di bangunan gapura yang hampir selesai.









Gapura kampung dalam proses penyelesaian.
Mahasiswa mengecat gapura dengan warna dasar.
Mahasiswa mengecat huruf pada gapura.












III.7. RINCIAN ANGGARAN
     
A.    Dana Pokok

Semen 2 sak                                              Rp    128.000
Cat metalik                                                                Rp     40.000
Paku    2 kg                                                               Rp     50.000
Bensin @8000x30                                                     Rp 1.500.000
Kertas 1 rim HVS                                      Rp     50.000
Tinta print hitam 2                                     Rp     60.000
Bas 14 hari                                                 Rp    450.000
Logistic 20 hari                                          Rp 1.200.000
Prasasti 2 buah                                           Rp    800.000
Lain-lain                                                    Rp    500.000
__________________________________________________
Jumlah                                                           Rp 4.778.000

















B.    Partisipasi

Semen     7 sak                                           Rp    448.000
Pasir        3 kubik                                       Rp    450.000
Kerikil     2 kubik                                       Rp    300.000
Besi 12 super 8 ujung                                Rp    720.000
Besi behel 5 ujung                                     Rp    350.000
Papan 10 lembar                                        Rp    400.000
Tehel 20x20,3 pak                                     Rp    225.000
Batu fondasi 2 kubik                                 Rp    525.000
Bas 5 hari kerja                                          Rp    250.000
Spontanitas uang                                       Rp 1.000.000
___________________________________________________
Jumlah                                                           Rp 4.668.000

TOTAL ANGGARAN                             Rp 9.446.000

















                 BAB.  IV. PENUTUP

                IV.1. SOSIALISASI HASIL PROGRAM
Setelah mahasiswa melaksanakan program pembangunan, maka diadakan sosialisasi hasil program yang bertujuan agar masyarakat kampong dapat mengetahui hasil program KKN yang terlaksana yaitu pembangunan gapura.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan bersamaan dangan peresmian gapura kampong serta penutupan kegiatan KKN di kampong Buhias.
Mahasiswa KKN UNIMA GelommbangIII 2010 SITARO-Buhias dan bangunan gapura yang telah selesai.

Kedatangan bapak camat SITIMSEL yang akan meresmikan gapura disambut oleh mahasiswa.

Pembacaan laporan pembuatan gapura oleh kordinator lapangan.
Penandatanganan prasasti oleh Bapak camat.

Pengguntingan pita sekaligus peresmian gapura oleh Bapak camat.
Bapak camat beserta rombongan bersama-sama dengan mahasiswa.
Ramahtamah setelah ibadah peresmian gapura dan penutupan kegiatan KKN di kampung Buhias

Bapak pendeta yang memimpin ibadah.
Foto bersama mahasiswa dan bapak camat.





              IV.2. FACTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
A.    Faktor Pendukung
dengan selesainya program pembangunan gapura kampong Buhias oleh mahasiswa KKN UNIMA gelombangIII 2010 menandakan keberhasilan program dari mahasiswa. Namun hasil tersebut tidak lepas dari dukungan masyarakat kampong serta peran aktif dari sebagian besar aparat pemerintah kampong serta tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama yang senantiasa memberikan dorongan serta bantuan material juga doa sehingga dalam menjalankan program, mahasiswa bekerjasama dengan masyarakat pada umumnya bisa menyelesaikan pembangunan gapura kampong Buhia

Ibu-ibu PKK dan kaum ibu jemaat yang membantu mahasiswa menyediakan makanan dalam acara peresmian gapura.




Masyarakat pemuda senantiasa memberikan batuan fisik dalam usaha mahasiswa melaksanakan program.
Depan, salah seorang bapak yang membantu pembuatan gapura.


B.     Factor Penghambat

dalam menjalankan program, mahasiswa juga menemui hal-hal yang menjadi kendala dalam melaksanakan program.











1.       Transportasi
          Sesuai letak geografis kampong buhias yaitu sebuah pulau yang berada di depan pelabuhan Hulu Siau dan untuk mencapai kampong Buhias memerlukan waktu sekitar setengah jam sedangkan alat transportasi yng digunakan yaitu perahu taxi atau perahu katinting dan pertokoan atau tempat yang menjual bahan-bahan kebutuhan pembangunan berada di kota Hulu Siau. Tetapi untuk perahu taxi dalam sehari hanya sekali pergi ke kota Hulu jadi, untuk menndatangkan barang barang yang mendadak diperlukan, mahasiswa mengalami kesulitan.
         Mahasiswa dan alat transportasi katinting.
Seorang bapak sedang memikul barang-barang yang diturunkan dari perahu taxi.




2.      Listrik
Adapun kendala lain yang dihadapi oleh mahasiswa yaitu masalah listrik. Listrik di kampong Buhias mengandalkan dua sumber yaitu tenaga surya dan  tenaga generator meskipun terdapat dua sumber tenaga listrik namun belum bisa menjangkau seluruh rumah warga, dan listrik tersebut hanya bisa dinyalakan pada malam hari dari jam 06.00 sore sampai jam 06.00 pagi dan jika masyarakat membutuhkan listrik siang hari mereka harus mengusahakannya sendiri sehingga hampir di setiap rumah terdapat genset berbahan bakar bensin yang digunakan apabila rumah tersebut membutuhkan listrik disiang hari atau mereka tidak mendapat jatah listrik dari dua suber listrik yang ada,
Seorang mahasiswa sedang memikul genset.

Dalam upaya penggalangan dana pilpen, mahasiswa menggunakan alat-alat elektronik yang sangat membutuhkan listrik untuk itu mahasiswa menggunakan genset yang dipinjam dari warga setempat sehingga dalam pelaksanaan pilpen mahasiswa mengeluarkan anggaran yang cukup banyak untuk membeli bahan bakar berupa bensin.



IV.3. KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

1.      Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan pengalaman mahasiswa sebagai calon guru untuk menerapkan pengalaman belajar yang di terima di kampus ke dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat.
2.      Membentuk semangat, keberanian, keyakinan serta mental yang tinggi dan sehat dalam bersosialisasi dengan masyarakat pada umumnya.
3.      Membentuk cara berfikir positif dan terbuka untuk menghormati pendapat dari masyarakat sehingga membentuk kepribadian yang mapan.
4.      Wawasan yang semakin luas serta berfikir kreatif dalam menerapkan ilmu yang diterima.
5.      Membentuk disiplin yang tinggi dan kepribadian yang baik serta ahlak yang mulia dan sebagai suber daya manusia yang siap dipakaidi tengah-tengah masyarakat setelah menyelesaikan studi.
















B.     Saran

Setelah melaksanakan program KKN, mahasiswa merasakan bagaimana hidup bersosialisasi dengan masyarakat luas. Oleh karena itu, penulis selaku mahasiswa yang telah mengikuti program KKN UNIMA gelombang III 2010 menyarankan:


1.      Perlu dilanjutkan guna menciptakan individu yang memiliki kemampuan berfikir yang rasional, bertingkah dan berbuat baik dalam kehidupan mahasiswa sebagai individu yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
2.      Kegiatan KKN yang telah diadakan sudah cukup baik namun diharapkan agar untuk ke depannya agar bisa lebih baik sehingga kepada mahasiswa bisa memperkaya wawasan serta bisa mencapai pengalaman kerja yang optimal dalam bermasyarakat.



LihatTutupKomentar